Indikator teknik Stochastic Oscillator membandingkan harga penutupan
saat ini dengan jangkauan harga selama periode tertentu. Indikator
ditunjukkan dengan dua garis. Garis utama disebut %K. Garis kedua,
disebut %D, yang merupakan rata-rata pergerakkan %K. Garis %K biasanya
ditunjukkan sebagai garis rendah dan garis %D biasanya ditunjukakn
sebagai grafik putus-putus.
Ada tiga cara yang paling populer untuk mengartikan Stochastic Oscillator.
Ada tiga cara yang paling populer untuk mengartikan Stochastic Oscillator.
- Beli saat Oscilator (%K atau %D) turun di bawah level tertentu (biasanya 20) dan kemudian naik diatas level ini. Jual saat Oscillator naik diatas level tertentu (biasanya 80) dan kemudian turun di bawah level ini;
- Beli saat garis %K naik diatas garis %D. Jual jika %K di bawah garis %D;
- Monitor perbedaan. Contoh: harga membentuk seri ketinggian dan Stochastic Oscillator turun melewati ketinggian sebelumnya.
Calculasi
Stochastic Oscillator memiliki empat variabel:
- Periode %K. Jumlah periode waktu yang digunakan dalam kalkulai stochastic;
- Periode perlambatan %K. Jumlah periode waktu yang digunakan saat menghitung rata-rata pergerakkan %K;
- Metode %D. Metode (contohnya: Exponential, Simple, Smoothed, or Weighted) yang digunakan untuk menghitung %D>
Rumus untuk %K adalah:
%K = (CLOSE-LOW(%K))/(HIGH(%K)-LOW(%K))*100
Where:
CLOSE - harga penutupan hari ini;
LOW(%K) - kerendahan terrendah dalam periode %K;
HIGH(%K) - ketinggian tertinggi dalam periode %K.
Rata-rata pergerakkan %D dihitung menurut rumus:
%D = SMA(%K, N)
Dimana:
N - adalah periode smoothing;
SMA - adalah rata-rata pergerakkan sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar