Minggu, 13 Januari 2013

Indikator Teknikal Bollinger Bands


Bollinger Bands diciptakan oleh John Bollinger pada awal 1980 an untuk membantu membandingkan volatilitas dan harga relatif dalam satu periode analisis. Bollinger bands sendiri sebenarnya terdiri atas tiga buah garis yang membentuk semacam sabuk pembatas terhadap pergerakan harga. Namun dalam penerapannya garis tengah Bollinger Bands seringkali tidak ditampilkan karena memang garis tengah tersebut hanyalah garis Moving Averages biasa. Perhatikan gambar berikut :

Seperti telah di terangkan diatas, Bollinger Bands sendiri bentuknya menyerupai sabuk yang menjadi pembatas pergerakan harga. Dapatkah Anda menemukan sesuatu pada gambar diatas? Ya benar. Apabila terjadi ketidak seimbangan antara demand dan supply, maka Bollinger Bands akan lebih melebar dibandingkan kondisi seimbang.

Sebagai contoh dari gambar diatas, terjadi keadaan dimana supply lebih banyak dari demand sehingga membuat harga turun dari 1.2185 menuju 1.2071 (114 point), maka sabuk bolinger akan lebih melebar karena memang laju harga sedang meningkat. Bandingkan dengan keadaan dimana demand dan supply cenderung sama seperti pada pukul 12.00 dan setelahnya. Jika terjadi keseimbangan yang artinya pasar akan bergerak dalam kondisi sideways maka Bollinger Bands akan lebih menyempit dari biasanya karena memang laju harga tidak secepat ketika uptrend atau down trend.

Sebagai volatility indicator, sebenarnya Bollinger Bands tidak dapat berdiri sendiri. Indikator ini biasanya digunakan hanya sebagai indikator awal untuk mengukur harga relatif dan volatility (volatile = mudah berubah – volatility = tingkat kecepatan dalam berubah). Bollinger Bands bukanlah indikator action, jadi disarankan jika menggunakan indikator satu ini, gunakan juga indikator lain sebelum mengambil keputusan untuk buy atau sell.

Formulasi Matematis

Seperti telah diterangkan diatas, Bollinger Bands pada dasarnya terdiri dari tiga garis. Yang timbul pada pikiran kita tentunya dari mana garis-garis ini berasal bukan? Nah, berikut penjelasannya:


Uper band = Simple Moving Average + (faktor pengali x standar deviasi)
Middle band = Simple Moving Average
Lower band = Simple Moving Average – (faktor pengali x standar deviasi)
Faktor pengali = [0.6174 x ln (periode Bollinger Bands)] + 0.1046
Untuk faktor pengali, biasanya digunakan angka 2 dibandingkan penggunaan rumus diatas.

Standar deviasi merupakan perhitungan statistik biasa yang digunakan untuk mengukur besarnya penyimpangan pada tiap-tiap data. Rumusnya adalah sbb:


dengan : Xi = data ke i
X = rata-rata

Data yang kita gunakan dalam perhitungan ini bukan hanya closed price saja seperti pada SMA biasa. Pada Bollinger Bands, data yang dipakai adalah gabungan antara high,low dan closinng price. Ada dua jenis pengambilan data pada middle band yaitu dengan memakai Typical Price dan Weighted Price.

Namun biasanya yang paling sering digunakan adalah typical price.

Karakter Bollinger Bands

Setiap indikator tentulah punya karakter masing-masing. Begitu juga dengan indikator satu ini. Satu hal yang unik yang dimilikinya adalah Bollinger Bands memampukan tiap-tiap orang menginterpretasikan indikator ini dengan caranya masing-masing. Bahkan John Bollinger sendiri, pencipta indikator ini mengatakan bahwa hal yang paling menarik dalam analisa menggunakan Bollinger Bands adalah memperhatikan bagaimana setiap orang menggunakannya. Meski ada beberapa aturan baku dalam Bollinger Bands, tetapi bisa saja trader satu dengan trader lainnya memiliki cara yang berbeda dan penggunaan yang berbeda dalam memakai Bollinger Bands. Berikut adalah karakter umum yang berlaku pada Bollinger Bands:

* Bollinger Bands adalah indikator awal yang tidak dapat dipakai sebagai indikator action.Harus diapakai bersama indikator lainnya. Tentukan salah satu indikator yang terbaik bagi Anda sebagai indikator action, namun jangan memakai indikator action lebih dari satu. Beberapa indikator action yang baik adalah RSI, Stochastic ataupun momentum. Terserah Anda.
* Pada umumnya harga akan bergerak dalam sabuk, namun demikian dapat juga harga bergerak diluar dari sabuk. Ini dapat berarti akan terjadi reversal atau malah sebaliknya penguatan trend yang sedang berlangsung. Untuk mengetahuinya kita dapat melihat indikator action yang kita pakai.
* Penentuan periode dalam Bollinger Bands juga berpengaruh disini. Semakin kecil periode yang dipakai maka lebar sabuk akan semakin kecil dan demikian sebaliknya.

Jika Bollinger Bands kita gabungkan dengan RSI, demikian hasilnya:

* Bila harga berada diluar upper band atau sama, sementara RSI masih berada dibawah zona overbought, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada diarea overbought dan sedang meninggalkan area overbought, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa candle kedepan.
* Bila harga berada diluar lower band atau sama, sementara RSI masih berada dibawah zona oversold, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada diarea oversold dan sedang meninggalkan area oversold, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa candle kedepan

Nah, mari kita lihat gambar berikut:

Perhatikan area yang dilingkari dan besar smoothing RSI. Pada 1.1932, besar smoothing RSI adalah 39.9429 dan harga telah menembus upper band dua kali secara berturut-turut. Ini mengindikasikan bahwa akan terjadi penerusan trend yang baru saja dimulai. Dalam kenaikan harga, tercatat beberapa kali juga harga menembus upper band namun RSI belum juga meninggalkan overbought area. Ini berarti trend masih akan terus terjadi sampai RSI meninggalkan overbought area.

Sekarang bandingkan dengan gambar berikut ini:

Pada area yang dilingkari smoothing RSI bernilai 31.7379 dan harga telah menembus lower band tiga kali dengan bullish candle. Dengan demikian diperkirakan akan terjadi pembalikan trend seperti terlihat pada candle berikutnya. Kenapa saya dapat memberikan perkiraan bahwa akan terjadi pembalikan trend dari bearish menuju bullish? Itu karena selain indikator action saya menunjukan harga telah meninggalkan oversold area dan mengarah menuju overbought area.

Dapat disimpulkan dari penggunaan contoh disini, sebenarnya pemaduan Bollinger Bands dengan indikator lainnya dapat kita lakukan bila kita memahami penggunaan indikator lain tersebut dengan benar. Penggunaan indikator yang tepat akan menghasilkan keputusan yang saling menguatkan dan menunjang sehingga diperoleh berbagai keuntungan. Semakin kita memahami penggunaan indikator action maka semakin besar kesempatan kita memanfaatkan Bollinger Bands sebagai volatilitiy indicator.

Pemakaian Bollinger Bands

Walaupun Bollinger tidak dapat digunakan sendiri, namun ada beberapa indikasi open Buy/Sell yang masih kita bisa peroleh melalui Bollinger Bands terutama melalui middle band. Ingat, pada dasarnya middle band adalah indikator Simple Moving Average. Ini berarti apa yang berlaku pada SMA juga berlaku pada middle band:

* Middle band berada di bawah harga, maka ini mengindikasikan Bullish trend.
* Middle band berada di atas harag, indikasi Bearish trend.
* Perpotongan antara middle band dan harga, indikasi peralihan trend.


Double bottom buy. Ini akan terjadi ketika harga menembus lower band dua kali berturut-turut. Adanya double bottom merupakan indikasi akan terjadi peningkatan harga. Namun untuk memastikannya, diperlukan konfirmasi harga menembus middle band. Jika telah menembus middle band, maka bisa diperkirakan akan terjadi uptrend dimana kita harus membuka posisi buy.


Kebalikan dari double bottom buy adalah double top sell yaitu keadaan dimana harga menembus upper band dan divalidasi dengan penembusan middle band juga. Ini berarti akan terjadi penurunan harga dimana kita harus membuka posisi sell terlebih dahulu guna memperoleh keuntungan.


Source : http://belajarforex.com

------------------------------------------------------

ENGLISH VERSION :

Bollinger Bands were created by John Bollinger in the early 1980s to help compare volatility and relative price in the period of analysis. Bollinger bands itself actually consists of three lines which form a kind of belt barrier against price movements. However, in its application to the center line of the Bollinger Bands are often not shown because it is the center line moving average line is just amazing. Consider the following picture:
As has been explained above, the Bollinger Bands itself resembles a belt that the limiting price movements. Can you find something in the image above? Yes I do. In case of imbalance between demand and supply, the Bollinger Bands will be more dilated than the balanced condition.
As an example of the picture above, a state where more supply than demand so as to make the price down from 1.2185 towards 1.2071 (114 points), then the belt Bolinger will be widened because the rate prices are on the rise. Compare this with the situation in which the demand and supply tend to be the same as at 12.00 and beyond. If there is a balance that means the market will move sideways under the Bollinger Bands will be more narrow than usual because it's not as fast as the rate of price uptrend or down trend.
As a volatility indicator, Bollinger Bands actually can not stand alone. This indicator is usually used only as an early indicator to measure the relative price and volatility (volatile = volatility - volatility = the speed of the change). Bollinger Bands indicator is not the action, so it is recommended when using this one indicator, also use other indicators before making a decision to buy or sell.
Mathematical Formulation
As already explained above, the Bollinger Bands are basically made up of three lines. That arise in our minds of course where these lines are not? Well, the following explanation:

Uper band = Simple Moving Average + (multiplier x standard deviation)Middle band = Simple Moving AverageLower band = Simple Moving Average - (a factor x standard deviation)Multiplier factor = [0.6174 x ln (period Bollinger Bands)] + 0.1046For a multiplier, usually used number 2 compared using the formula above.
Standard deviation is a statistical calculation which are used to measure the magnitude of the deviation in each data. The formula is as follows:

by: Xi = data to iX = average
The data we used in this calculation is not only the price closed just as in regular high school. In the Bollinger Bands, the data used is a combination of high, low and closinng price. There are two kinds of data collection in the middle band is wearing Typical Price and Weighted Price.
But usually the most frequently used is the typical price.
Character Bollinger Bands
Each indicator certainly has the character of each. So is this one indicator. One unique thing is its Bollinger Bands enabling each person to interpret these indicators with their own way. Even John Bollinger himself, the creator of this indicator is to say that the most interesting in the analysis using the Bollinger Bands is to notice how everyone uses. Although there are some standard rules in the Bollinger Bands, but it could have been a trader with other traders have different ways and different use in using Bollinger Bands. Here is the general character of the force on Bollinger Bands:
* Bollinger Bands are early indicators that can not be used as an indicator action.Harus diapakai along with other indicators. Choose one of the best indicators for you as an indicator of the action, but do not use more than one indicator action. Some of the action is a good indicator RSI, Stochastic or momentum. It is up to you.* In general, the price will move in the belt, but may also price moves outside of the belt. This could mean a reversal will occur or even vice versa strengthening the ongoing trend. To see this we can see that you are taking action indicators.* Determination of the period of the Bollinger Bands are also influential here. The smaller the period used the width of the belt will be smaller and vice versa.
If we combine Bollinger Bands with RSI, as a result:
* If the prices are beyond the upper band or the same, while the RSI is below the overbought zone, then this means there will be a continuation of the trend is going. Conversely, if the RSI are overbought and are leaving diarea overbought area, then this means there will be a reversal of the trend in the next few candles.* When prices are lower outside the band or the same, while the RSI is below the oversold zone, then this means there will be a continuation of the trend is going. Conversely, if the RSI are oversold and are leaving diarea oversold area, then this means there will be a reversal of the trend in the next few candles
Now, let us look at the following picture:
Notice the circled area and large smoothing RSI. At 1.1932, the smoothing RSI is 39.9429 and the price has penetrated the upper band twice in a row. This indicates that there will be continuation of the trend that has just started. In this price increase, the price also recorded several times through the upper band but the RSI has not yet left the overbought area. This means that the trend will continue to happen until the RSI left the overbought area.
Now compare this with the following picture:
In the circled area is worth 31.7379 smoothing RSI and price has broken through the lower band three times with a bullish candle. Thus the trend reversal is expected to occur as shown in the next candle. Why I can give you an estimate that there will be a reversal of the bearish trend toward bullish? That's because in addition to the indicator shows the price action I have left oversold area and heading towards the overbought area.
Can be inferred from the use of examples here, the actual integration of Bollinger Bands with other indicators can we do if we understand the use of other indicators correctly. The use of appropriate indicators will result in decisions that strengthen and support each other in order to obtain the benefits. The more we understand the use of indicators of action, the greater the chance we utilize as volatilitiy Bollinger Bands indicator.
Use Bollinger Bands
Although Bollinger can not be used alone, but there are some indications of open Buy / Sell a still we can get through the Bollinger Bands primarily through middle band. Remember, basically the middle band is Simple Moving Average indicator. This means that what applies also applies to middle school band:
* Middle band is under the price, then this indicates bullish trend.* Middle band is above harag, Bearish trend indication.* The intersection between the middle and the price band, the transition trend indication.

Double bottom buy. This will occur when the price penetrates the lower band twice in a row. The existence of double bottom is an indication of an increase in prices. But to be sure, need confirmation of price band through the middle. If the band has been through the middle, it can be expected uptrend where we must open buy positions.

The opposite of a double bottom double top buy is sell the circumstances in which prices break through the upper band and validated with middle band penetration as well. This will mean a reduction in the price at which we must first open a sell position to gain an advantage.

Source: http://belajarforex.com

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...