Setelah mengamati serta membaca referensi mengenai investasi pada
bursa saham, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa saat ini IHSG sedang
mengalami penurunan kembali. Akibat dari menurunya pergerakan bursa
tersebut, apakah anda mengalami kerugian lagi? Sementara beberapa dari
sahabat saya hanya bisa bergumam sambil gigit jari.
Sementara ketika sahabat saya sedang mengalami keuntungan dari investasi nya, jarang sekali saya mendengar sahabat saya tersebut complain. Yang ada malah kata-kata seperti ini, “Wah saya mah dapat bunga 10% setahun tidak cukup”. Kalau 10% setahun tidak cukup bagaimana dengan 15% ataupun 20% per-tahun? Banyak orang yang tetap merasakan hasil investasi atau bunga sebesar angka-angka diatas tersebut tetap tidak cukup bagi mereka.
Dimana saat angka double digit tersebut tentu saja tidak akan cukup apabila dibandingkan dengan kenaikan harga spesifik saham, layaknya seperti saham pertambangan yang salah satu dari grup besar yang pernah naik tinggi dan kemudian menukik tajam kebawah juga, atau saham perusahaan telekomunikasi milik negara dan saham perusahaan consumer goods yang dalam jangka panjang bisa memberikan hasil investasi sampai ratusan persen seperti yang diberitakan oleh banyak media (tapi pada saat turun jarang ada yang menulis tentang saham tersebut). Kenaikan yang gila-gilaan ini dapat menyebabkan mengapa seorang investor tidak akan pernah puas dengan hasil investasi yang “hanya” 15-20% per-tahun tersebut.
Apabila kita review kembali, dimana rata-rata hasil investasi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sejak tahun 1988 hingga tahun 2006 (18 tahun), ialah hampir mencapai 30% per-tahun. Sengaja disini saya tidak mengikutsertakan kenaikan yang terjadi pada tahun 2007, karena sangat signifikan sekali dan terkesan “bubble”. Sedangkan pada tahun 2008, kondisi pasar dunia sedang dilanda kelesuan yang disebabkan dengana adanya Global Crisis sehingga menyebabkan harga-harga saham rontok sebelum kembali lagi keposisi semula, pada tahun 2009, sampai awal tahun 2011 kemarin.
Oleh karena itu saya dapat memberikan kesimpulan bahwa rata-rata hasil investasi yang dapat kita harapkan dari bursa di Indonesia (IHSG), adalah disekitar 25% per-tahun, meskipun hasil riilnya lebih tinggi dari itu. Dimana angka-angka tersebut terlihat sangat fantastis, akan tetapi tidak banyak dari sang investor yang mampu mempertahankan hasil investasi rata-rata mereka diatas 20%, apabila diluar negeri 25%, dan di Indonesia.
Salah satu contoh, diluar negeri seperti yang terdapat di Amerika Serikat seorang investor kawakan dan guru bagi banyak para investor lain dibursa dan salah satu top 10 orang kaya didunia yaitu Warren Buffet hanya “mampu” mendapatkan hasil investasi rata-rata untuk portfolio perusahaannya, Bershire Hathaway sebesar 23% per-tahun sejak tahun 1965. Nah, pertanyaannya adalah apabila seorang guru investasi hanya bisa mendapatkan hasil sebesar itu, maka bagaimana dengan kita yang hanya investor rata-rata. Dengan kata lain: Jangan banyak berkhayal. Jadi, berapa sebenarnya target hasil investasi yang anda butuhkan?
Sementara ketika sahabat saya sedang mengalami keuntungan dari investasi nya, jarang sekali saya mendengar sahabat saya tersebut complain. Yang ada malah kata-kata seperti ini, “Wah saya mah dapat bunga 10% setahun tidak cukup”. Kalau 10% setahun tidak cukup bagaimana dengan 15% ataupun 20% per-tahun? Banyak orang yang tetap merasakan hasil investasi atau bunga sebesar angka-angka diatas tersebut tetap tidak cukup bagi mereka.
Dimana saat angka double digit tersebut tentu saja tidak akan cukup apabila dibandingkan dengan kenaikan harga spesifik saham, layaknya seperti saham pertambangan yang salah satu dari grup besar yang pernah naik tinggi dan kemudian menukik tajam kebawah juga, atau saham perusahaan telekomunikasi milik negara dan saham perusahaan consumer goods yang dalam jangka panjang bisa memberikan hasil investasi sampai ratusan persen seperti yang diberitakan oleh banyak media (tapi pada saat turun jarang ada yang menulis tentang saham tersebut). Kenaikan yang gila-gilaan ini dapat menyebabkan mengapa seorang investor tidak akan pernah puas dengan hasil investasi yang “hanya” 15-20% per-tahun tersebut.
Apabila kita review kembali, dimana rata-rata hasil investasi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sejak tahun 1988 hingga tahun 2006 (18 tahun), ialah hampir mencapai 30% per-tahun. Sengaja disini saya tidak mengikutsertakan kenaikan yang terjadi pada tahun 2007, karena sangat signifikan sekali dan terkesan “bubble”. Sedangkan pada tahun 2008, kondisi pasar dunia sedang dilanda kelesuan yang disebabkan dengana adanya Global Crisis sehingga menyebabkan harga-harga saham rontok sebelum kembali lagi keposisi semula, pada tahun 2009, sampai awal tahun 2011 kemarin.
Oleh karena itu saya dapat memberikan kesimpulan bahwa rata-rata hasil investasi yang dapat kita harapkan dari bursa di Indonesia (IHSG), adalah disekitar 25% per-tahun, meskipun hasil riilnya lebih tinggi dari itu. Dimana angka-angka tersebut terlihat sangat fantastis, akan tetapi tidak banyak dari sang investor yang mampu mempertahankan hasil investasi rata-rata mereka diatas 20%, apabila diluar negeri 25%, dan di Indonesia.
Salah satu contoh, diluar negeri seperti yang terdapat di Amerika Serikat seorang investor kawakan dan guru bagi banyak para investor lain dibursa dan salah satu top 10 orang kaya didunia yaitu Warren Buffet hanya “mampu” mendapatkan hasil investasi rata-rata untuk portfolio perusahaannya, Bershire Hathaway sebesar 23% per-tahun sejak tahun 1965. Nah, pertanyaannya adalah apabila seorang guru investasi hanya bisa mendapatkan hasil sebesar itu, maka bagaimana dengan kita yang hanya investor rata-rata. Dengan kata lain: Jangan banyak berkhayal. Jadi, berapa sebenarnya target hasil investasi yang anda butuhkan?
dalam menyesuai kan target profit tentu nya tergantunga pada kemampuan yang kita miliki saat ini, dan untuk itu dalam menyesuakan kemampuan trading bisa dengan mencoba memanfaatkan akun demo di CentroFX untuk bisa lebih terlatih ilmu yang kita miliki dan bisa berpikir jernih dalam menghasilkan profit
BalasHapus